Topik |
Kampanye
Keselamatan dan Dialog Publik |
Host |
Cornelia
Amy (News Anchor TV One) |
Keynote Speakers |
Ir. Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan RI) |
Pembicara |
1. Dr. IR. Djoko Sasono, M.Sc (Eng) (Sekretaris
Jenderal Kementerian Perhubungan) 2. Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono (Ketua Komine
Nasional Keselamatan Transportasi) 3. Harya S. Dillon, Ph.D. (Sekretaris Jenderal
Masyarakat Transportasi Indonesia) 4. Nirina Zubir (Pesepeda) |
Dr. Ir. Djoko
Sasono, M.Sc.
Beliau menyampaikan
bahwa kampanye keselamatan jalan ini merupakan program baru dari Kementerian
Perhubungan. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan budaya tertib dan aman dalam
menggunakan transportasi, baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
Kampanye keselamatan ini rencananya akan berlangsung selama bulan Maret sampai dengan 31
Mei 2021. Setiap insan transportasi diharapkan dapat ikut menyukseskan kampanye
keselamatan ini. Program kampanye keselamatan ini secara resmi dibuka oleh beliau selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan.
Keselamatan merupakan muara utama dalam penyelenggaraan transportasi. Dalam pelaksanaannya banyak faktor yang menghalangi seperti alam, cuaca, dan manusia. Oleh karena itu diperlukan dukungan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan budaya tertib dan berkeselamatan dalam transportasi. Beliau menyampaikan pesan bahwa pada setiap insan transportasi atau sumber daya manusia yang ada dapat berpartisipasi dalam kampanye ini. Beliau juga menginstruksikan jajarannya untuk selalu konsisten mengedepankan keselamatan dalam setiap pelaksanaan tugas melayani masyarakat serta menjadi pelopor keselamatan bertransportasi. Untuk meramaikan kampanye ini setiap insan Perhubungan dapat memasang foto profil pada akun media sosial dengan twiboon yang ada dan menyampaikan pesan singkat tentang keselamatan transportasi. “Kesadaran kita, keselamatan Bersama. Transportasiku, maju Indonesia-ku.” pungkas beliau.
Keselamatan merupakan muara utama dalam sebuah penyelenggaraan transportasi. Untuk itu perlu langkah, komitmen, dan kolaborasi yang baik antar-pemangku kepentingan, untuk mewujudkan kemajuan dan peningkatan keselamatan transportasi di Indonesia.
PEMBAHASAN
Kampanye ini merupakan sosialisasi untuk seluruh insan transportasi, baik pengguna, operator sarana dan prasarana, pengusaha angkutan, pengemudi dan seluruh pemangku kepentingan sektor transportasi beserta komunitas binaannya untuk meningkatkan kesadaran bersama terhadap transportasi yang selamat, aman, nyaman dan sehat. Kampanye ini dimulai pada 17 Maret 2017 hingga 31 Mei 2021.
Keselamatan pada dunia transportasi menjadi hal yang sangat penting karena hal ini menyangkut dengan nyawa manusia. Setiap orang yang melakukan mobilitas, baik dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, baik transportasi darat, laut maupun udara, harus mengutamakan faktor keselamatan. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan RI bahwa untuk mewujudkan keselamatan transportasi dibutuhkan kerja sama atau kolaborasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu setiap orang harus membiasakan budaya selamat dalam menggunakan sarana dan prasarana transportasi.
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan transportasi saat ini masih rendah. Banyak di antaranya yang tidak peduli dengan keselamatan dirinya.
Budaya Keselamatan di Jalan
Kegiatan mobilitas yang paling sering kita lakukan adalah di jalan, bisa dengan jalan kaki, sepeda, sepeda motor atau mobil. Keragaman jenis transportasi membuat pelakunya untuk dapat saling mengerti akan prioritas serta hak-hak pengguna jalan. Setiap pengguna jalan telah difasilitasi untuk melakukan mobilitas di jalan. Namun, kerap kali ditemui pengguna jalan yang mengambil hak pengguna jalan lain atau bahkan melakukan pelanggaran lalu lintas. Sebagai contoh seorang pengendara mencoba menerobos palang pintu perlintasan kereta api atau tetap berjalan meskipun lampu lalu lintas berwarna merah. Kemudian, ada lagi pengguna jalan yang berperilaku seenaknya juga kerap kali ditemui di jalan, misalnya pengendara memberikan tanda lampu belok kiri namun tidak berbelok atau bahkan belok kanan. Perilaku-perilaku pengguna jalan ini jelas dapat membahayakan dirinya dan pengguna jalan lain. Oleh karena itu, penting untuk membiasakan budaya selamat dalam berkendara di jalan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama berkendara dengan sepeda motor:
- Gunakan perlengkapan berkendara, seperti helm, kaca spion, sarung tangan, sepatu dan jaket
- Patuhi rambu lalu lintas dan jangan berkendara di trotoar
- Jangan gunakan ponsel saat berkendara
- Hindari bersikap arogan di jalan
- Menyiagakan jempol jika akan berbelok
- Mengerti batas kemampuan sepeda motor
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan mobil:
- Tidak menggunakan ponsel selama berkendara
- Perhatikan marka penyeberangan pejalan kaki
- Kecepatan kendaraan harus stabil
- Memberi kode lampu saat hendak berbelok
- Beri jarak 4 sampai 5 meter pada saat lalu lintas padat
- Tidak membunyikan klakson secara berlebihan
Budaya Keselamatan di Kapal
Bukan hanya di jalan, budaya keselamatan juga harus diterapkan selama kita melakukan mobilitas dengan menggunakan moda kapal. Ada peraturan yang harus dipatuhi penumpang, baik di pelabuhan maupun dalam kapal. Misalnya, penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi dilarang tetap berada dalam kendaraannya selama perjalanan. Hal ini bertujuan agar mempermudah dalam penyampaian informasi apabila terjadi sesuatu atau sebagai antisipasi musibah selama perjalanan. Kapal sudah menyediakan tempat duduk untuk penumpang, sehingga penumpang diharapkan dapat menggunakan fasilitas itu dengan maksimal. Jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang sifatnya darurat, maka penumpang bisa dengan segera untuk melakukan tindakan penyelamatan.
Budaya Keselamatan di Pesawat
Keselamatan di pesawat tidak kalah penting. Banyak di antara kita takut menggunakan moda pesawat karena khawatir terjadi kecelakaan selama perjalanan. Faktanya, korban akibat kecelakaan di jalan raya lebih banyak dibandingkan dengan kecelakaan pada pesawat. Setiap penumpang tentu harus mengikuti prosedur-prosedur yang diberikan untuk keselamatan bersama. Misalnya, mematikan ponsel selama di pesawat.
“Keselamatan itu ada harganya, jangan korbankan keselamatan hanya karena harga.”
~ Harya S. Dillon, Ph.D. (Sekjen MTI)